Jumat, 31 Agustus 2018

One Child One Tree


Halo, semuanya!

Kali ini, sebagai intermezzo, aku mau share sebuah pengalaman yang menurutku sangat berharga sepanjang aku berstatus sebagai mahasiswa.

Waktu itu, aku berada di tahun ketiga masa perkuliahan, yaitu semester 5. Aku mengambil salah satu mata kuliah wajib yang cukup unik: Ekologi Manusia.

Sebenarnya, mata kuliah ini tidaklah aneh mengingat fakultas di mana jurusanku berada memiliki nama yang sama dengan mata kuliah ini. Hanya saja, aku tidak menyangka kalau tugas akhir yang dikerjakan sebagai salah satu persyaratan untuk lulus dari mata kuliah ini memberikan kesan yang cukup mendalam buatku secara pribadi.

Jadi, tugas akhir yang diberikan kepada seluruh mahasiswa yang mengambil mata kuliah ini adalah membuat sebuah video yang mengenai suatu Gerakan Ekologi Manusia, yaitu gerakan cinta lingkungan dengan tema dan tujuan yang dibebaskan dengan catatan harus mengandung sebuah aksi terhadap lingkungan dalam rangka merawat lingkungan, menjaga lingkungan atau bahkan membuat perubahan untuk lingkungan yang lebih baik.

Aku dan kelompokku yang terdiri dari 5 orang yaitu Sila, Nanda, Indra dan Kak Randy mulai berdiskusi tentang apa yang akan kami lakukan sebagai aksi ekologi manusia tersebut. Berbagai ide menarik terlontar, namun selintas ide yang kami pilih adalah mengenai aksi penanaman pohon di lingkungan sekolah dasar bersama anak-anak. Alasannya? Tentu saja karena kami ingin mengajak anak-anak sekolah bahwa sedari dini, selalu ada hal yang bisa dilakukan untuk turut menjaga lingkungan. Berpegangan pada ide dan alasan itu, kami menyusun sebuah judul: One Child One Tree.

Selanjutnya, kami mulai bekerja dan saling membagi tugas. Nanda, Sila dan Kak Randy bertugas untuk menjadi pemateri, Indra bertugas sebagai kameramen dan editor video lalu aku bertugas sebagai scriptwriter dan kameramen, sementara untuk bahan dan isi materi kami cari dan susun bersama-sama. Kami meminta bibit pohon sebanyak-banyaknya yang diberikan gratis dari kampus, kemudian kami mengajukan surat permohonan sosialisasi aksi lingkungan ke salah satu sekolah yang berjarak tidak terlalu jauh dari kampus kami, yaitu SDN Cihideung Ilir. Untungnya, sekolah mengizinkan dan menanggapi permohonan kami dengan antusias sehingga memudahkan akses kami untuk melakukan aksi lingkungan yang kami rencanakan.

Hari itu hari Kamis, dan kami berangkat sepagi mungkin ke sekolah setelah sebelumnya mempersiapkan seluruh bahan dengan cermat. Kami tiba di sekolah dan disambut dengan ramah oleh guru yang bertugas di hari itu, kemudian menunjukkan salah satu kelas yang akan menjadi sasaran dari sosialisasi yang kami lakukan. Kami memasuki kelas dan, sungguh, antusiasme anak-anak sangat tinggi! Anak-anak di kelas tersebut terlihat gembira dan aktif dalam menerima materi yang kami sosialisasikan sebelum praktik menanam pohon dilakukan. Mereka begitu senang ketika diberitahu bahwa mereka akan diajak menanam pohon bersama-sama di lingkungan sekolah. Hari itu benar-benar terasa menakjubkan; aku tidak pernah menyangka akan merasa sesenang itu ketika melihat antusiasme anak-anak dan perasaan gembira yang mereka utarakan kepada kami mengenai hal yang kami lakukan bersama-sama.

Di hari itu pula, aku belajar bahwa satu gerakan yang kecil saja bahkan bisa membawa lingkungan menjadi lebih baik. Bayangkan jika gerakan menanam pohon ini diaplikasikan di berbagai sekolah di Indonesia; bukankah bumi dan seisinya akan menjadi lebih baik?

Alam sudah memberikan segalanya yang terbaik untuk kita, bukankah sudah saatnya untuk kita memberikan hal-hal yang baik pula untuk alam dan lingkungannya? Cukup dengan satu gerakan kecil, maka bukan tak mungkin kita bisa mengubah dunia.


Selamat menyaksikan hasil video kami! J



Ciao! :-)
- Saff


Tidak ada komentar:

Posting Komentar